Monday 7 April 2014

Langsing dengan Kefir

Mungkin tepatnya bukan sekedar langsing, tapi proporsional. Perbandingan berat dan tinggi saja tidak terlalu tepat, karena ada orang dengan bahu dan pinggul yang lebih lebar, maka berat proporsionalnya juga akan berbeda.


Tubuh proporsional adalah karunia. Tapi seringkali tidak datang begitu saja, perlu upaya yang dari perilaku keseharian kita. Namun kita baru menyadari kebutuhan tubuh proporsional, ketika masalah sudah muncul. Kebanyakan kelebihan berat badan. Namun yang merasa terlalu kurus juga lumayan banyak.

Kali ini saya akan bahas tentang menjadi langsing untuk yang (merasa) kegemukan, dengan memanfaatkan Kefir. Dengan program ini, tidak ada penderitaan yang berlebih, sehingga tidak terjadi "balas dendam", dimana masa lapar pada saat diet ketat dibalas setelahnya, dan menghancurkan hasil diet ketat.

KENAPA DENGAN KEFIR ?
  • Pertama, karena Kefir memiliki nutrisi yang lengkap, sehingga tidak ada bagian nutrisi yang kita butuhkan menjadi hilang sama sekali.
  • Kedua, Kefir menjaga daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai penyakit, karena memiliki kemampuan anti oksidan, antibiotika alami dan probiotik yang menjaga pencernaan berfungsi optimal.
  • Ketiga, Kefir adalah makanan, sehingga membentuk pola makan yang baru tidak akan mengalami kesulitan. Ini juga mengubah pembentukan selera dan perilaku makan kita selanjutnya.

LANGKAH MENJADI LANGSING.

1.  Yakinkan bahwa pencernaan anda baik.
Kalau belum yakin, seminggu pertama, minum Kefir Prima sehari tiga gelas, sebelum makan.

2.  "Kecilkan" ukuran lambung.
Ini langkah terpenting. Kita harus kenyang dengan porsi makan yang sedikit. Program ini membutuhkan jadwal makan 3 kali sehari, dengan prioritas pada makan pagi. Caranya, sesaat sebelum makan pagi, minum Kefir 1 gelas. Ini akan mempercepat rasa kenyang. Kemudian ambil nasi dan lauknya pada volume maksimal 60% dari biasanya (porsi makan siang). Kalau perlu, sesudah mengambil makanan, pindah dari meja makan, supaya godaan nambah tidak terlalu besar. Selesai makan SEGERA gosok gigi. Kalaupun masih lapar, tunggu minimal 2 jam, dan silakan makan lagi dengan volume maksimal 30% dari porsi kebiasaan dulu, dan sesudahnya SEGERA gosok gigi lagi. Begitupun untuk makan siang dan makan malam. Pagi dan siang gunakan Kefir Prima, untuk malam Kefir Bening. Bila membuat sendiri dengan bibit praktis, samakan saja semuanya Kefir Optima.
Ini bisa berjalan sampai dua minggu atau lebih. Dan dalam proses ini bisa-bisa berat badan anda tidak turun. Tapi perhatikan, bahwa makin lama, munculnya kembali rasa lapar makin lambat. Proses ini selesai bila rasa lapar anda muncul pada jadwal makan (siang, dan malam -- tanpa perlu diganjal di antaranya).
Langkah ini juga mengadopsi prinsip " "Makanlah ketika lapar, dan berhenti sebelum kenyang".
Program ini sering dirusak oleh pendapat bahwa kita boleh makan sayuran dan buah-buahan sebanyak-banyaknya, karena nilai gizinya rendah. Nilai gizi memang rendah, tapi lambung menjadi melar, dan kalau ada makanan yang bergizi tinggi, maka akan mempu mengonsumsi dalam volume banyak. Ini merusakkan sasaran kita untuk langsing.

3.  Kurangi (bagusnya STOP) ngemil.
Ini biasanya langkah yang lumayan berat, karena banyak yang kelebihan gizi justru daringemil, termasuk yang baru berhenti merokok. Kalaupun terlalu sulit, ganti cemilannya menjadi buah-buahan, juice atau minuman isotonik. Kombucha lebih bagus. Yang paling jahat adalah kue berbasis terigu dan mentega.

4. Tambah porsi olahraga.
Olahraga merupakan kebutuhan yang tidak tergantikan, dan harus dilakukan tiap hari. Beruntung muslim mewajibkan shalat 5 waktu. Ini olahraga yang paling minimal. Bagusnya di masjid/berjamaah, karena akan nambah olahraga jalan kaki, dan tambah beberapa rakaat shalat sunat. Kemudian berdoa dan bersilaturahmi di masjid, yang dalam  kesehariannya tidak akan ada cemilan/makanan disana.

MASIH GAGAL ??
Mungkin berat badan anda tidak turun setelah beberapa bulan menjalankan program ini. Tapi perhatikan, tidakkah anda merasa lebih segar, otot2 lebih kencang, kulit lebih bersinar, jerawat lenyap dan tampilan lebih menyenangkan?
Ukuran berat bukan segalanya.
Minimal, anda akan jauh lebih sehat dari sebelumnya !!

Jadi, jangan sebut gagal. Anda telah menjadi sosok yang lebih indah. Kalau masih mau lebih langsing lagi, anda sudah tahu caranya. Kecilkan lagi lambung anda, karena pencernaan dan metabolisme anda suidah lebih efisien dari sebelumnya !!

PUASA SUNNAH.
Ambil setiapkali kondisi  memungkinkan, tapi jangan dipaksakan, sesuaikan juga dengan kebutuhan kegiatan anda.
Luar biasa !! Tidak perlu dengan niat untuk menjadi lebih langsing, tapi untuk menyampaikan syukur kepada Sang Pencipta. Anda akan heran "bonus" yang akan anda dapat !

Selamat menjadi langsing.......

Diracik dari berbagai sumber oleh Andang Kasriadi
Disajikan untuk Komunitas Kefir Indonesia di Facebook.
Bebas untuk dikutip.

Apakah Susu Kambing Lebih Sehat dari Susu Sapi?

Apakah Susu Kambing Lebih Sehat dari Susu Sapi?

By Kasriati Purnomo on Thursday, July 18, 2013 at 8:46am
Saya beruntung di mana saya tinggal di Jakarta memiliki akses mudah untuk mendapatkan kedua kualitas susu segar, awalnya saya menemui kesulitan untuk mendapatkan susu sapi segar mau pun susu kambing, namun ternyata peternakan susu sapi segar serta susu kambing di Jakarta tersedia meski pun untuk harga yang berbeda satu dengan yang lainnya. Susu sapi segar harganya masih
seperlima lebih murah dibandingkan dengan harga susu kambing. Mengapa itu
terjadi? Logika pasarlah yang membuat seolah susu kambing menjadi lebih baik,
lebih berkhasiat dll. Padahal apakah makanan dan pemeliharaan hewan-hewan itu
lebih unggul baik dari segi pakan, tempat, pemeliharaan, dll antara satu dengan
yang lainnya?

Keluarga saya menikmati keduanya, baik susu sapi dan susu kambing meskipun masing-masing anggota keluarga cenderung memiliki preferensi jika diberi pilihan satu atas yang lain. Salah satu anak saya meminta agar saya menyiapkan susu lain di hari lain jika salah satu susu adalah lebih baik daripada yang lain. Inilah yang menjadi pertanyaan saya. Great question!


Keuntungan Susu Kambing

Perbedaan yang paling signifikan antara susu kambing dan susu sapi adalah kesegarannya, susu sapi yang tidak dipasteurisasi akan membentuk creamline yang berbeda di bagian atas dan susu kambing tidak. Alasannya adalah bahwa susu kambing secara alami homogen yang berarti molekul lemak lebih kecil dibandingkan susu sapi dan sebagainya tetap merata di seluruh susu. Ukuran yang lebih kecil dari tetesan lemak tampaknya membuat susu kambing lebih mudah dicerna bagi sebagian orang, tapi tidak semua.
Saya pribadi menemukan ada perbedaan dalam cerna antara keduanya. Dan untuk saya bau sapi lebih menggiurkan dari pada bau susu kambing. Rasa susu sapi pun untuk hidung dan indra kecap saya berbeda. Bau khas kambing sesedikit mungkin pun tetap akan terasa, apalagi saya sangat tidak ingin kalau tubuh saya muncul di masalah keringat. Tapi ini harus ada penelitian lebih lanjut.

Sementara struktur protein susu sapi dan kambing cukup mirip, susu kambing yang hilang alpha kasein hadir dalam susu sapi. Selain itu, ketika minum segelas susu kambing dan bereaksi dengan asam dalam perut , dadih protein yang endapan dalam ukuran lebih kecil dan sedikit lebih lembut daripada yang yang terbentuk dengan susu sapi. Ini adalah alasan lain beberapa orang menemukan susu kambing agar lebih mudah dicerna daripada susu sapi.


Keuntungan Susu Sapi

Susu sapi memiliki kandungan vitamin B12 lebih tinggi dari pada susu kambing dan vitamin B12 ini terbukti begitu banyak orang yang sangat kekurangan vit B12 ini. Sedangkan susu kambing juga memiliki asam folat, dan ini membuat susu sapi lebih cocok untuk susu formula buatan sendiri terutama untuk ibu yang tidak bisa menyusui bayinya karena sesuatu hal, sakit dll.

Susu sapi juga lebih tinggi kandungan vitamin B6 membuat pilihan yang lebih baik bagi ibu hamil yang mengalami morning sickness. Saya sendiri menderita defisiensi B6 morning sickness setiap hamil, dan mengonsumsi susu sapi segar selama trimester pertama.  Tapi vitamin B6 ini akan hilang jika susu segar dipasteurisasi sehingga apapun kalau dipanaskan atau susu pasteurisasi
tidak akan membantu dalam hal ini. Susu harus segar dan sebaiknya sapi dari
peternakan yang sapinya diberikan makanan rumput organik (istilahnya cow grassfed).
Hal ini yang harus diperhatikan oleh setiap peternak sapi perah, jangan selalu
memberi makan sapi-sapinya dengan makanan konsentrat, karena hasil susu
segarnya pun akan memunculkan bau kurang sedap.

Susu sapi biasanya lebih mudah tersedia dari susu kambing dan biasanya biayanya pun lebih rendah per liternya sehingga lebih cocok untuk mengetatkan
anggaran rumah tangga keluarga. Meski pun ada sebagian orang mampu membeli susu kambing dengan harga berapapun, tapi masyarakat di negara kita lebih banyak yang tidak bisa melakukan itu. Jangankan membeli susu kambing dengan harga berlipat-lipat , susu sapi saja susah sekali untuk dibeli.

Kadang-kadang saya pernah mendengar orang mengatakan bahwa mereka lebih suka rasa susu sapi karena susu kambing rasanya goaty, tetapi dalam pengalaman saya,  mencicipigoaty susu kambing lebih merupakan hasil dari kualitas apa pun. Saya membeli susu kambing rasa goaty nya sudah
disimpan seminggu jadi rasa itu sangat sedikit hampir mirip rasa susu sapi.

Harus Minum Susu Kambing atau Susu Sapi?

Pada akhirnya, apakah untuk minum sapi segar atau susu kambing adalah pilihan pribadi.
Di rumah, saya memiliki keduanya tersedia dan sementara saya lebih suka susu
sapi, saya menikmati kefir susu kambing untuk smoothie saya hanya untuk
mencampur jus atau makanan sedikit sedikit, dan menyediakan lebih banyak
variasi untuk diet. Untuk konsumsi harian, suami saya lebih suka susu kambing
tapi mencintai krim susu sapi untuk kopi, salad sayuran dan salad buahnya. Anak-anak saya umumnya memilih kefir susu sapi meskipun anak yang laki-laki tidak
keberatan segelas kefir susu kambing. Mungkin ini yang membuat perbedaan itu
indah ya? Anak perempuan persis ibunya, sensitif, dan anak laki-laki persis ayahnya, tidak banyak pusing-pusing... tersedia, langsung santap saja... :)

Jadi ketika pertanyaan mana yang lebih baik susu sapi atau susu kambing? Pengalaman saya telah membuktikan bahwa keduanya memiliki keuntungan masing-masing, jadi saya harus bijaksana agar tidak terkecoh oleh iklan yang sering menyudutkan satu dengan yang lainnya.. :)

Saya mengatakan kepada anak-anak bahwa  hewan sapi dan hewan kambing itu adalah jenisnya seperti halnya perbedaan antara kalkun dan ayam. Susu kambing dan susu sapi sama-sama lezat dan sehat dan itu sangat OK untuk memilih satu atas yang lain atau bahkan meminumnya untuk kebaikan jika diinginkan!

Bijaksanalah dalam menyikapi hal-hal seperti ini terutama untuk anak-anak yang belajar menjalani kehidupan yang lebih baik.

Salam Sehat,
Marinki's Kefir

*Ditulis oleh Kasriati Purnomo - diambil dari doc di KKI

Sunday 6 April 2014

Sufor Super dari Kefir

Tentu saja, pemberian ASI eksklusif untuk bayi sampai usia 6bulan adalah yang terbaik. Kemudian makanan tambahan diberikan sesudah 6 bulan,sampai ASI dihentikan setelah mencapai usia 2 tahun.
Tapi tidak semua bayi bisa mendapatkan hal itu. Banyak masalah, mulai dari kemampuan ibunya untuk menghasilkan ASI yang memadai sampai masalah pola hidup dan persepsi “kerepotan” dan risiko “estetis” yang ingin dihidari oleh ibu tertentu.
Dari penelusuran tentang mengapa susu sapi atau kambing tidak diberikan sebelum usia 1 tahun, ternyata dokter maupun ahli gizi memberikan jawaban berbeda. Jawaban inipun kadang terkesan dimunculkan tanpa memunculkan solusi yang sesungguhnya sangat mudah.

Dalam artikel di majalah “ayah bunda” (http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/bayi/tips/cermat.pilih.susu.formula/001/005/656/1/1)disebutkan : Anak usia di bawah 1 tahun tidak boleh minum susu sapi segar karena kandungan natrium, protein dan elektrolitnya tinggi sekali. Organ ginjal bayi di usia ini belum berfungsi sempurna, sehingga jika dipaksa bekerja keras bisa rusak.
Kalau cuma kandungan natrium, protein dan elektrolit (?) nya tinggi, solusinya mudah sekali : diencerkan saja.
Ini adalah jawaban paling absurd yang saya temukan, padahal majalah ini menjadi acuan banyak orangtua yang memiliki bayi.

Jawaban yang lebih bermutu adalah karena komposisi sususapi/kambing berbeda dengan komposisi ASI, terutama laktosanya yang hanya sekitar setengah dari ASI dan proteinnya yang hampir tiga kali lipat dari ASI.
Ini juga mudah diatasi. Encerkan saja dengan air (satu :satu), sehingga kandungan proteinnya sama dengan ASI, kemudian tambahkan gula atau madu sehingga kandungan hidrat arangnya naik. Juga sekaligus kadarelektrolitnya akan turun.
Argumen lain : kadar zat besinya terlalu rendah, sehingga bisa mengakibatkan bayi terkena anemia.
Jawaban yang lebih rasional didapat dari situs http://www.parenting.com/baby, dimana titikberatnya adalah :
  • Protein susu sapi banyak menimbulkan reaksialergi (kalau susu kambing hanya 7% yang alergi).
  • Partikel lemak sapi terlalu besar, sehinggaberat untuk dicerna oleh organ cerna bayi.
Ini yang tampaknya sulit untuk ditanggulangi di tingkat rumah tangga biasa. Tapi ada solusi tambahan, yaitu agar memakai yoghurt saja,karena pada yoghurt, protein maupun lemak telah dipecah menjadi rantai yang lebih pendek dan mampu dicerna oleh saluran pencernaan bayi.
Namun tetap saja, komposisi yang dibutuhkan oleh bayi masih belum tercapai. Karena itu, saran untuk memberikan sufor kepada bayi, khususnyadi bawah 6 bulan seakan merupakan satu-satunya alternatif.
Setelah melakukan perhitungan kandungan nutrisi, maka bila seorang ibu tidak bisa memberikan ASI, maka pengganti yang paling aman, perlu dibuat sendiri, dengan cara sebagai berikut :
  1. 100 cc Kefir Optima. Protein dan Lemak setelah menjadi Kefir rantainya akan lebih pendek dan partikelnya lebih halus sehingga mudah dicerna, tidak menimbulkan alergi.
  2. 10 gram pisang matang, gerus halus, saring. Ini terutama untuk meningkatkan kandungan hidrat arangnya, disamping juga memberikan tambahan berbagai vitamin dan mineral.
  3. Setengah genggam bayam (ini sekitar 5 gram), seduh dengan air mendidih 100 cc, blender dan saring. Ini untuk mendapatkan zat besi dan berbagai mineral lainnya. Penambahan air untuk memberikan komposisi mineral yang lebih seimbang.
Tiga bahan itu dicampurkan dan diperoleh 200 cc “Susu Formula”. Kandungan protein dan lemaknya lebih tinggi dari ASI. Tapi karena protein dan lemak itu bisa dicerna dengan baik, malah menjadikan sufor ini sebagai ASI SUPER. Dengan membandingkan pada komposisi kolostrum sebagai makanan yang sangat super yang tidak perlu diperdebatkan lagi keunggulannya. Tambahan 1 sendok teh Kefir Kolostrum, akan membuatnya menjadi lebih super lagi.
Satu kasus yang pernah terjadi di Rumah Kefir sekitar 10 tahunan yl. Dimana seorang ibu dari bayi berusia 3 bulan menderita diare, sementara ASI ibunya sangat sedikit. Ditolak untuk berobat di Rumah Sakit, karena tidak mampu membayar. Diberikan Kefir Optima yang diminum oleh ibunya dan bayinya. Sembuh dalam seminggu. Anak ini sekarang (akhir 2013) sudah kelas 5 SD, dan sehat.
Sementara itu, kalau kita memperhatikan komposisi sufor, maka bahan baku dasarnya adalah limbah susu sisa dari pembuatan keju, kemudian ditambah berbagai bahan tambahan buatan, yang prosesnya juga tidak jelas. Pernyataan komposisi seringkali tidak mencerminkan manfaat yang sebenarnya, karena protein dari susu sapi yang belum diolah, protein dari susu aking yang diseduh dan protein dari Kefir, walaupun persentasenya sama, dampaknya terhadap kesehatan sangat jauh berbeda.
Jadi coba perhatikan komponen pembuatan Sufor Kefir yang begitu sederhana, alami dan menjamin bahan yang digunakan benar-benar alami dan tidak dicampur dengan bahan-bahan buatan yang tidak jelas prosesnya.
                                                       
Ingat saja, pernah ada susu aking buatan Cina yangberprotein tinggi dengan menambahkan melamin di dalamnya. Melamin ini secaralaboratorium akan menghasilkan “kadar protein” tinggi, dan hasilnya banyak bayikeracunan. 

Sayangi bayi anda, dan juga kantong anda, dengan tidak memberikan susu formula aking sisa bangsa asing yang mengandung begitu banyak bahan buatan yang tidak jelas prosesnya.
Berikan mereka bahan-bahan alami yang terjamin kualitasnya, segar, mudah dibuat dan menyehatkan anda, bayi anda dan kantong anda !!.

*ditulis oleh Adi Kumbara - diambil dari doc di KKI

Salah Kaprah dengan Alkohol dan Khomr



Pembahasan ini adalah lanjutan pembahasan Rumaysho.com yang mengangkat tema “Menjawab Kerancuan Seputar Alkohol“. Saat ini kita akan membahas lebih jauh mengenai alkohol. Banyak sekali di antara kaum muslimin yang tidak bisa membedakan antara alkohol, etanol dan minuman beralkohol. Akhirnya ia pun  jadi ragu mengkonsumsi berbagai macam bahan yang mengandung alkohol. Alangkah lebih baiknya agar mendapat kejelasan, silakan simak dalam pembahasan berikut.

***
Alkohol[1] sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alkohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol (minuman beralkohol). Hal ini disebabkan karena memang etanol merupakan komponen utama dari bagian alkohol (bukan methanol atau grup alkohol lainnya) yang terdapat dalam minuman tersebut.[2]Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Namun, sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas.
Dalam kimia, alkohol adalah istilah yang lebih umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain. Dilihat dari gugus fungsinya ini, alkohol memiliki banyak golongan. Golongan yang paling sederhana adalah metanol  dan etanol. Sampai yang rumit seperti cyclohexanol (digunakan di industry nilon) yang membentuk cincin, juga sorbitol (pemanis yang sering kita jumpai di minuman manis berkemasan)  yang berupa makromolekul.
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap (volatile), mudah terbakar (flammable), tak berwarna (colorless), memiliki wangi yang khas dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua.
Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan “Et” merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5).[3]
Dari penjelasan di atas, ringkasnya alkohol digunakan untuk tiga istilah:
Pertama: Alkohol untuk senyawa kimia yang memiliki gugus fungsional –OH, dan senyawanya biasa diakhiri kata alkohol atau –nol.
Contohnya, kandungan alkohol dalam madu lebah adalah: benzyl alkohol, beta-methallyl alkohol, ethanol, isobutanol, 2-butanol, 2-methyl-1-butanol, 3-methyl-1-butanol, 3-methyl-1-butanol, 3-pentanol, n-butanol, n-pentanol, n-propanol, phenylethyl alkohol.
Kedua: Alkohol biasa digunakan untuk menyebut etanol. Semacam yang biasa kita temui dalam parfum, mouth wash, deodorant, kosmetik, dsb.
Ketiga: Alkohol untuk minuman keras. Minuman ini biasa disebut minuman beralkohol (alkohol beverage) atau alkohol saja, dan sifatnya memabukkan. Di dalam minuman ini terdapat unsur etanol, namun bukan keseluruhannya.
Untuk istilah yang ketiga sudah jelas keharamannya karena ia termasuk khomr. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, “Setiap yang memabukkan adalah khomr. Setiap yang memabukkan pastilah haram.”
Lalu bagaimana dengan alkohol pada istilah pertama dan kedua. Apakah dihukumi sama?
Inilah sebenarnya letak kesalahpahaman kebanyakan orang saat ini. Mereka tidak bisa membedakan tiga alkohol ini sehingga asal pukul rata. Pokoknya setiap makanan dan minuman yang ada alkohol atau etanol dihukumi haram.
Sebelum membahas lebih mendalam tentang alkohol point pertama dan kedua, terlebih dahulu kita lihat ulasan alkohol (etanol) secara umum.[4]

Proses Pembuatan Alkohol (Etanol)
Alkohol (etanol) dapat diproduksi melalui dua cara:
  1. Cara petrokimia (proses dari bahan bakar fosil) melalui hidrasi etilena. Etanol hasil hidrasi ini biasa digunakan sebagai feedstock (bahan sintesis) untuk menghasilkan bahan kimia lainnya atau sebagai solvent (pelarut).
  2. Cara biologis melalui fermentasi gula dengan ragi (yeast).
Etanol untuk dikonsumsi manusia (seperti minuman beralkohol[5]) dan kegunaan bahan bakar diproduksi dengan cara fermentasi. [6]
Minuman beralkohol dibuat dengan cara fermentasi dari bahan baku yang mengandung gula cukup tinggi. Bahan baku yang umum dipakai adalah biji-bijian (seperti jagung, beras, gandum dan barley), umbi-umbian (seperti kentang dan ubi kayu), buah-buahan (seperti anggur, apel, pear, cherry), tanaman palem (seperti aren, kelapa, siwalan, nipah), gula tebu dan gula bit, serta tetes gula. Khusus bahan baku biji-bijian, sebelum proses fermentasi berlangsung, bahan-bahan tersebut diproses terlebih dahulu dengan cara merendamnya sampai menjadi kecambah, kemudian direbus dan diproses menjadi bubur dan dimasak kembali.
Ragi yang umum digunakan adalah Saccharomyces cerevisiae. Ragi ini mengeluarkan enzim yang digunakan untuk memecah gula seperti glucose maupun fructose menjadi etanol dan karbon dioksida
Proses utamanya adalah :
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2
Namun fermentasi tidaklah sesederhana ini, disamping menghasilkan kedua zat tersebut proses ini juga menghasilkan gliserin dan teramat banyak asam organic lainnya.
Lamanya proses fermentasi tergantung kepada bahan dan jenis produk yang akan dihasilkan. Proses pemeraman singkat (fermentasai tidak sempurna) yang berlangsung sekitar 1 – 2 minggu dapat menghasilkan produk dengan kandungan etanol 3 – 8 %. Contohnya adalah produk bir. Sedangkan proses pemeraman yang lebih panjang (fermentasi sempurna) yang dapat mencapai waktu bulanan bahkan tahunan seperti dalam pembuatan wine dapat menghasilkan produk dengan kandungan etanol sekitar 7-18 %.
Kandungan etanol yang dihasilkan dalam fermentasi minuman beralkohol biasanya berkisar sekitar 18% karena pada umumnya ragi tidak dapat hidup pada lingkungan dengan kandungan etanol di atas 18%. Jadi untuk menghasilkan minuman beralkohol dengan kandungan etanol yang lebih tinggi, dilakukan proses distilasi (penyulingan) terhadap produk yang dihasilkan melalui proses fermentasi. Kelompok produk yang dihasilkan dinamakan distilled beverages. Cara produksi yang lain untuk menghasilkan minuman berkadar etanol tinggi adalah dengan cara mencampur produk hasil fermentasi dengan produk hasil distilasi. Contohnya adalah produk port wine dan sherry yang termasuk kelompok fortified wine. Pada produk tertentu, untuk menghasilkan cita rasa yang diinginkan, dapat dilakukan penambahan bahan-bahan tertentu seperti herba, buah-buahan, ataupun bahan flavoring.[7]

Kegunaan Alkohol (Etanol)
  1. Sebagai pelarut (solvent), misalnya pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan.
  2. Sebagai bahan sintesis (feedstock) untuk menghasilkan bahan kimia lain, contohnya sebagai feedstock dalam pembuatan asam asetat (sebagaimana yang terdapat dalam cuka).
  3. Sebagai bahan bakar alternatif. Bahan bakar etanol telah banyak dikembangkan di negara Brasil sejak mereka mengalami krisis energi. Brasil adalah negara yang memiliki industri etanol terbesar untuk memproduksi bahan bakar. Sembilan puluh persen mobil baru di sana, menggunakan bahan bakar hydrous ethanol (terdiri dari 95% etanol dan 5% air).
  4. Untuk minuman beralkohol (alkohol beverage).
  5. Sebagai penangkal racun (antidote).
  6. Sebagai antiseptic (penangkal infeksi).
  7. Sebagai deodorant (penghilang bau tidak enak atau bau busuk).[8]
Kandungan Etanol pada Minuman Beralkohol
Kandungan etanol minuman beralkohol dapat dinyatakan dalam persen volume per volume (% v/v), persen berat per berat (% b/b) atau dinyatakan dalam proof. Nilai proof merupakan rasio 2:1 dibandingkan kandungan etanol dalam persen volume. Contohnya, minuman dengan kandungan etanol 40 % (v/v) sebanding dengan 80 proof.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 86/ Menkes/ Per/ IV/ 77 tentang minuman keras, minuman beralkohol dikategorikan sebagai minuman keras dan dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan persentase kandungan etanol volume per volume pada suhu 20oC.
Golongan A: Minuman dengan kadar etanol 1 – 5 persen.
Golongan B: Minuman dengan kadar etanol lebih dari 5 persen sampai dengan 20 persen.
Golongan C: Minuman dengan kadar etanol golongan C mengandung etanol lebih dari 20 persen sampai dengan 55 persen.[9]
Minuman beralkohol juga dapat dibagi menjadi tiga golongan:
  1. Bir (Beer), 4-6% alkohol
  2. Anggur (Wine), 9-16% alkohol
  3. 3. Spirit, minimal 20% alkohol
Minuman beralkohol yang memiliki kadar alkohol rendah adalah beer dan wine. Keduanya diproduksi melalui fermentasi. Sedangkan minuman alkohol dengan kadar tinggi (spirit) diproduksi dengan cara fermentasi ditambah dengan proses distilasi (penyulingan).[10]
Kandungan beberapa minuman beralkohol dapat dilihat pada tabel berikut :
Jenis Minuman Kandungan Etanol (%)
Bir 3 – 5
Wine 9 – 18
Anggur obat 9 – 18
Liquor Min. 24
Whisky Min. 30
Brandy Min. 30
Genever Min. 30
Cognac Min. 35
Gin Min. 38
Arak Min. 38
Rum Min. 38
Vodka Min. 40

Apakah Semua Minuman Beralkohol Memabukkan?
Ir Muti Arintawati MSi, auditor LP POM MUI mengatakan, “Minuman beralkohol tidak hanya menyebabkan mabuk, akan tetapi pada tingkat tertentu dapat menyebabkan kematian. Pada tingkat kandungan 5-15 % etanol dalam darah peminum akan mengalami kehilangan koordinasi, pada tingkat 15-20 persen etanol menyebabkan keracunan, pada tingkat 30-40 persen peminum hilang kesadaran dan pada tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu 50 persen dapat menyebabkan kematian.”[11]
Hasil rapat Komisi Fatwa MUI tahun 2001 menyimpulkan bahwa minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol minimal 1 %  (satu persen).[12]

Menghukumi Alkohol Haruslah Melihat ‘Illah
Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin mengatakan, “Khomr diharamkan karena illah (sebab pelarangan) yang ada di dalamnya yaitu karena memabukkan. Jika illah tersebut hilang, maka pengharamannya pun hilang. Karena sesuai kaedah “al hukmu yaduuru ma’a illatihi wujudan wa ‘adaman (hukum itu ada dilihat dari ada atau tidak adanya illah)”. Illahdalam pengharaman khomr adalah memabukkan dan illah ini berasal dari Al Qur’an, As Sunnah dan ijma’ (kesepakatan ulama kaum muslimin).”[13]
Sehingga dari sini tidaklah tepat jika dinyatakan bahwa illah diharamkannya khomr karena mengandung alkohol di dalamnya. Alkohol memang komponen penting penyusun khomr. Namun dia bukanlah satu-satunya penyusun dan sebenarnya masih ada komponen lainnya yang sifatnya toksik. Yang lebih tepat jika kita katakan bahwa sebab dilarangnya khomr adalah karena memabukkan. Inilah maksud dari penjelasan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Moga-moga dipahami hal ini.

Apakah Setiap Alkohol Dihukumi Haram dan Dihukumi Identik dengan Khomr?
Coba kita simak terlebih dahulu penjelasan Syaikh Muhammad Rosyid Ridho dalam Fatawanya hal. 1631, yang dinukil oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin. Ringkasnya, beliau rahimahullah berkata,
“Alkohol adalah zat yang suci dan mensucikan. Alkohol merupakan zat yang sangat urgen dalam dunia farmasi dan pengobatan dalam kedokteran serta pabrik-pabrik. Alkohol telah tercampur dalam banyak obat-obatan. Pengharaman penggunaan alkohol bagi kaum muslimin menghalangi mereka untuk bisa menjadi pakar dalam banyak bidang ilmu dan teknologi. Hal ini malah akan menyebabkan orang-orang kafir unggul atas kaum muslimin dalam bidang kimia, farmasi, kedokteran, pengobatan, dan industri. Pengharaman penggunaan alkohol bisa jadi merupakan sebab terbesar meninggalnya orang-orang yang sakit dan yang terluka atau menyebabkan lama sembuh  atau semakin parah.” Syaikh Ibnu Utsaimin lantas memberi tanggapan, “Ini perkataan yang amat bagus dari beliau rahimahullah.”
Berikut ada penjelasan yang cukup menarik dalam Majalatul Buhuts Al Islamiyyah dari Al Lajnah Ad Da-imah Lil Buhuts ‘Ilmiyyah wal Ifta’[14].
Soal Kedelapan: Apakah alkohol identik dengan khomr atau tidak? Apa hukum meminum dan mengkonsumsi alkohol dilihat dari kadarnya (kandungannya)? Apakah dia dihukumi najis sebagaimana khomr atau tidak?
Jawab:
Setiap bahan beralkohol mengandung alkohol sebagaimana yang kami ketahui. Akan tetapi kandungan alkohol tersebut untuk setiap bahan tadi bertingkat-tingkat. Tidak setiap bahan yang mengandung alkohol itu memabukkan ketika diminum. Oleh karena itu, jika kandungan alkohol dalam bahan-bahan tadi melebihi batasan tertentu sehingga jika seseorang mengkonsumsinya dalam jumlah banyak bisa membuat mabuk, maka minuman tersebut identik dengan khomr menurut mayoritas ulama sehingga dinamakan dengan khomr. Jika demikian, maka diharamkan meminumnya sedikit ataupun banyak. Peminumnya akan dikenai hukuman had. Juga berlaku pula najis namun masih dalam perselisihan antara ulama. Namun kalau menurut Imam Abu Hanifah dan ulama yang sependapat dengannya, alkohol semacam ini tidaklah dimasukkan dalam definisi khomr, sehingga tidaklah disebut khomr. Akan tetapi, seperti ini tetap mereka larang untuk diminum dalam jumlah banyak, namun tidak berlaku dalam jumlah sedikit.
Jika kandungan alkohol tersebut tidak mencapai kadar yang membuat mabuk ketika diminum dalam jumlah banyak, maka saat ini minuman tersebut tidaklah identik dengan khomr menurut mayoritas ulama. Untuk kondisi ini tidak disebut khomr sehingga tidak diharamkan untuk meminumnya, tidak diharamkan menggunakannya untuk mensucikan sesuatu, tidak diharamkan digunakan untuk parfum dan juga tidak dihukumi najis.
Ukuran bahan yang kandungan alkoholnya jika diminum dalam jumlah banyak dapat memabukkan, ini mesti dilihat dari pendapat para pakar yang ahli dalam hal itu.
Demikian penjelasan yang bisa disampaikan tentang alkohol.
Hanya Allah yang memberi taufik, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Yang menandatangani fatwa ini: Anggota: ‘Abdullah bin ‘Abdurrahman Al Ghodyan, Wakil Ketua: ‘Abdur Rozaq ‘Afifi, Ketua: ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz[15]

Mohon Dibedakan Antara Alkohol (Etanol) dan Minuman Beralkohol
Harus dibedakan antara alkohol sebagai senyawa kimia dan minuman beralkohol. Alkohol yang biasa digunakan dalam minuman keras adalah etanol (C2H5OH).
Berdasarkan “Muzakarah Alkohol Dalam Minuman” di MUI pada tahun 1993, telah didefinisikan bahwa minuman beralkohol (alkoholic beverage) adalah minuman yang mengandung alkohol (etanol) yang dibuat secara fermentasi dari jenis bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat, seperti biji-bijian, buah-buahan, dan nira, atau yang dibuat dengan cara distilasi hasil fermentasi yang termasuk di dalamnya adalah minuman keras klasifikasi A, B, dan C (Per. Menkes No. 86/ 1977).
Anggur obat, anggur kolesom, arak obat dan minuman-minuman sejenis yang mengandung alkohol dikategorikan sebagai minuman beralkohol. Apabila suatu minuman sudah dikategorikan sebagai minuman beralkohol, berapapun kadar alkoholnya, maka statusnya haram bagi umat Islam.
Banyak orang menyamakan minuman beralkohol dengan alkohol, sehingga sering yang diharamkan adalah alkoholnya. Padahal tidak ada orang yang akan sanggup meminum alkohol dalam bentuk murni, karena akan menyebabkan kematian.
Alkohol memang merupakan komponen kimia yang terbesar setelah air yang terdapat pada minuman keras, akan tetapi alkohol bukan satu-satunya senyawa kimia yang dapat menyebabkan mabuk, karena banyak senyawa-senyawa lain yang terdapat pada minuman keras yang juga bersifat memabukkan jika diminum pada konsentrasi cukup tinggi. Secara umum, golongan alkohol bersifat narcosis (memabukkan), demikian juga komponen-komponen lain yang terdapat pada minuman keras seperti aseton, beberapa ester, dll. Secara umum, senyawa-senyawa organik mikromolekul dalam bentuk murni juga bersifat racun. [16]
Pembahasan dalam point-point sebelumnya yang kami utarakan adalah mengenai minuman beralkohol, kapan ia bisa dihukumi haram atau tidak. Minuman tersebut dihukumi haram dan statusnya khomr, apabila memabukkan. Jika tidak memabukkan, maka tidak dihukumi haram dan statusnya pada saat ini bukan khomr.
Sekarang permasalahannya bagaimana status etanol jika ia berdiri sendiri? Apakah halal atau haram? Yang kita permasalahkan bukan minuman beralkoholnya, namun tentang status etanol itu sendiri.
Kami ilustrasikan sebagai berikut.
Air kadang bercampur dengan zat lainnya. Kadang air berada di minuman yang halal. Kadang pula air berada pada minuman yang haram (semacam dalam miras). Namun bagaimanakah sebenarnya status air itu sendiri sebagai zat yang berdiri sendiri, tanpa bercampur dengan zat lainnya? Apakah halal? Jawabannya, halal. Karena kita kembali ke hukum asal segala sesuatu adalah halal[17]. Dasarnya adalah firman Allah,
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS. Al Baqarah: 29)
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ
Katakanlah: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?” (QS. Al A’rof: 32)
Air ini bisa menjadi haram jika ia sudah berupa campuran, namun yang ditinjau adalah campurannya dan bukan lagi airnya. Misalnya air yang terdapat dalam miras. Pada saat ini, air sudah bercampur dan menjadi satu dengan miras. Dan miras dihukumi haram, termasuk pula air di dalamnya.
Sama halnya kita terapkan untuk etanol. Etanol kadang bercampur dan jadi satu dengan minuman keras. Kadang pula etanol berada dalam cairan etanol yang bercampur dengan air. Bagaimanakah hukum asal etanol ketika berdiri sendiri dan belum bercampur atau menyatu dengan zat lain? Jawabannya, sama dengan air di atas. Kita kembali ke hukum asal bahwa segala sesuatu itu halal. Termasuk juga etanol ketika ia berdiri sendiri.
Nanti masalahnya berbeda ketika etanol tadi bercampur dan menyatu dengan miras. Ketika itu etanol juga bercampur dengan zat asetanilda, propanol, butanol, dan metanol yang kebanyakan bersifat toksik (racun). Pada saat ini, campurannya dihukumi haram karena sifatnya memabukkan, termasuk pula etanol di dalamnya.
Namun bagaimana jika etanol hanya bercampur dengan air. Apakah dihukumi haram? Jawabnya, kembali ke hukum asal yaitu halal. Pada saat ini pula etanol bukan lagi memabukkan. Namun asal etanol adalah toksik (beracun) dan tidak bisa dikonsumsi. Sehingga jika etanol hanya bercampur dengan air, lalu dikonsumsi, maka cuma ada dua kemungkinan bila dikonsumsi, yaitu sakit perut atau mati.
Jika penjelasan ini dipahami, maka sebenarnya permasalahan lainnya mengenai alkohol (etanol) dalam parfum, kosmetik, deodorant, antiseptik, alkohol dalam tape dan teh kombucha dan alkohol dalam obat-obatan, dsb, sudah terjawab. Intinya, alkohol (etanol) dalam bahan-bahan  tadi adalah alkohol yang halal. Sehingga tidak perlu mempermasalahkan berbagai bahan tadi. Karena itu sama saja bercampurnya zat yang halal dalam zat yang halal.
Jadi point penting yang mesti kita ketahui:
  1. Hukum asal etanol jika ia berdiri sendiri dan tidak bercampur dengan zat lain adalah halal.
  2. Etanol bisa berubah statusnya jadi haram jika ia menyatu dengan minuman yang haram seperti miras.
  3. Etanol ketika berada dalam miras, yang dihukumi adalah campuran mirasnya dan bukan etanolnya lagi.
Akibat Menyamakan Setiap Alkohol dengan Khomr
Jika alkohol dikatakan identik dengan khomr, maka ini akibarnya sangat fatal. Jika dikatakan bahwa setiap senyawa yang mengandung gugus –OH adalah khomr, maka ini pemahaman yang sangat merusak. Karena sebagaimana pernah kami sebutkan bahwa madu sendiri mengandung senyawa yang mengandung gugus –OH. Apakah dari sini lantas madu diharamkan.
Begitu pula jika seseorang mengatakan bahwa etanol sama dengan khomr juga fatal. Etanol itu bertingkat-tingkat. Ada etanol yang berada di miras dan bisa dikonsumsi, namun etanol pada asalnya bukanlah zat yang bisa dikonsumsi.
Jika seseorang mengatakan bahwa etanol adalah khomr, akibatnya:
  1. Banyak senyawa kimia lain yang tidak boleh diproduksi dari etanol disebabkan mengatakan bahwa etanol itu khomr. Padahal ada beberapa senyawa kimia yang merupakan turunan dari etanol seperti asetaldehid dan asam asetat (asam cuka).
  2. Pabrik kimia yang memproduksi etanol harus ditutup karena penghasilannya adalah penghasilan yang haram disebabkan memproduksi etanol yang dikatakan khomr. Padahal pabrik etanol di masa mendatang sangat bermanfaat sekali bagi umat manusia. Di antaranya, etanol adalah sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi sebagaimana sekarang banyak dikembangkan di negara Brasil.
Dan masih banyak akibat lainnya jika disalahpahami seperti ini.

Kesimpulan
Alkohol (etanol) dan minuman beralkohol adalah dua hal yang berbeda. Minuman beralkohol sudah pasti memabukkan dan diharamkan sedangkan alkohol  (etanol) belum tentu demikian. Alkohol (etanol) adalah sebagaimana hukum zat pada asalnya yaitu halal. Dia bisa menjadi haram jika memang menimbulkan dampak negatif, memabukkan dan lainnya. Semoga bisa memahami hal ini.
Kalau sudah dipahami hal ini, insya Allah pembahasan selanjutnya akan semakin mudah. Begitu pula seseorang tidak akan menjadi pusing dengan kandungan alkohol yang ada pada beberapa buah, pada antiseptik, pada kosmetik, parfum dan lainnya.
Demikian pembahasan kami mengenai pengetahuan seputar alkohol dan perbedaannya dengan khomr. Semoga Allah memberikan kepahaman dan memberikan ilmu yang bermanfaat.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal (Alumni Teknik Kimia UGM, 2002-2007)
Artikel http://rumaysho.com
Pangukan-Sleman, Selepas shalat shubuh, 12 Shofar 1431 H


[1] Ada yang mengatakan bahwa alkohol berasal dari bahasa arab al-kuhul, yang awalnya berarti suatu serbuk halus yang digunakan sebagai makeup (hiasan) pada mata. Akhirnya pada saat itu alkemis eropa menamakan semua jenis serbuk halus dengan nama kohl yang akhirnya digunakan untuk menamakan ekstrak hasil distilasi. (Microsoft ® Encarta ® 2008. © 1993-2007)
[2] Sebenarnya kurang tepat jika alkohol disebut sebagai bahan dasar dalam pembuatan minuman keras. Mislanya bahan dasar roti adalah gandum, karena roti dari tepung terigu dan tepung terigu dari gandum. Tetapi miras bukan berbahan dasar alkohol tapi karbohidrat yang difermentasi menjadi alkohol. Jadi alkohol terbentuk di dalam miras bukan kita memakai alkohol untuk membuat miras. Semoga ini menjadi catatan yang bisa diperhatikan bersama. (Catatan Saudara kami Ramdhani Baskoro)
[3] Lihat: http://en.wikipedia.org/wiki/Ethanol [english]
[4] Untuk selanjutnya, kami kadang menyamakan istilah alkohol dan etanol. Namun kalau kami memaksudkan minuman keras biasa kami sebut dengan minuman beralkohol.
[5] Di banyak Negara maju alkohol yang diperoleh dengan cara petrokimia seperti ini seringkali beberapa negara bahkan mewajibkan untuk didenaturasikan. Denaturasi adalah proses untuk mencegah alkohol dari jenis ini digunakan untuk minuman dengan cara menambahkan sedikit racun di dalamnya, misalnya benzene atau bisa juga dengan zat yang mengubah bau dari alkohol jenis ini sehingga tidak lagi bisa digunakan sebagai minuman. Usaha ini bukan karena alkohol petrokimia berbahaya jika dipakai sebagai minuman lantas diberlakukan kebijakan denaturasi. Namun karena pajak alkohol pertokimia yang jauh lebih rendah dibanding pajak alkohol fermentasi membuat beberapa industri minuman menggunakan alkohol petrokimia alih-alih alkohol fermentasi. Denaturasi diwajibkan untuk mencegah praktik seperti ini dengan mekanisme penambahan biaya yaitu usaha untuk menghilangkan racun atau bau tersebut harus lebih besar dibanding selisih pajak antara alkohol fermentasi dan alkohol petrokimia.
Pajak minuman keras jelas lebih besar mengingat margin yang besar dan akibat yang ditimbulkannya, analog dengan rokok. Maka dari itu pajak alkohol dikenakan dua jenis alkohol tersebut dan denaturasi adalah suatu kebijakan untuk menjamin penegakan hukum pajak tersebut.
Jadi secara umum hampir dapat dipastikan bahwa minuman beralkohol pasti berasal dari fermentasi dan bukan berasal dari turunan petrokimia. (Tambahan dari Saudara kami Ramdhani Baskoro)
[6] Lihat: http://en.wikipedia.org/wiki/Ethanol [english]
[7] Sumber: http://www.republika.co.id/berita/21233/Mengenal_Minuman_Beralkohol
[8] Lihat: http://en.wikipedia.org/wiki/Ethanol [english]
[9] Lihat: http://www.republika.co.id/berita/21233/Mengenal_Minuman_Beralkohol
[10] Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Alkohol_beverage [english]
[11] Sumber: http://www.republika.co.id/berita/21233/Mengenal_Minuman_Beralkohol
[12] Lihat: http://www.republika.co.id/print/17587
[13] Majmu’ Fatawa wa Rosa-il Ibnu ‘Utsaimin, 11/195, Asy Syamilah
[14] Komisi Tetap Riset ‘Ilmiyyah dan Fatwa di Saudi Arabia.
[15] Majalah Al Buhuts Al Islamiyyah, 57/75-77, Mawqi’ Al Ifta’
[16] Sumber pembahasan berikut dari:http://lppommuikaltim.multiply.com/journal/item/9/STATUS_KEHALALAN_ALKOHOL
[17] Kaedah “Hukum asal segala sesuatu adalah halal” merupakan kaedah yang tidak disepakati oleh para ulama, namun merupakan kaedah yang diterapkan mayoritas ulama. Lihat Al Wajiz fii Iidhohi Qowa’idil Fiqhi Al Kulliyah, Syaikh Dr. Muhammad Shidqi bin Ahmad Al Burnu, hal. 191, Muassasah Ar Risalah, cetakan kelima, tahun 1422 H.
*diambil dari doc di KKI

Probiotik Cegah Kulit Gatal pada Bayi

Ketika bayi berusia 2 bulan, seringkali Ibu menemukan buah hati mengalami kemerahan pada kulit yang terasa gatal pada kedua pipi, tangan maupun kaki. Hal ini tentu membuat Ibu merasa khawatir. Kemerahan pada kulit ini terasa gatal sehingga bayi menjadi rewel dan sering menangis. Masalah kulit ini kerapa kita kenal dengan nama eksim susu. Dalam dunia medis, eksim susu yang merupakan peradangan kulit kronis dan sering kambuh dikenal dengan nama dermatitis atopi.

Dermatitis atopi atau eksim susu ini merupakan kondisi kelainan kulit yang biasanya diturunkan dari orang tuanya. Selain itu juga terdapat hubungan antara dermatitis atopi dengan alergi saluran napas karena ditemukan 80% anak dengan dermatitis atopi juga mengalami asma bronkial atau rinitis alergik. Karena pengaruh keturunan, kelainan kulit ini memang sulit dihadapi.

Secercah harapan muncul dari hasil studi yang dipublikasi tanggal 27 Maret 2013. David A. Osborn, PhD, dari Central Clinical School, Discipline of Obstetrics, Gynaecology and Neonatology, dan John KH Sinn, dari Department of Neonatology, Royal North Shore Hospital, keduanya dari University of Sydney, Australia melakukan studi terhadap laporan-laporan kasus dermatitis atopi pada bayi dan anak. Meskipun hasilnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, namun secara umum ditemukan bahwa pemberian prebiotik yang ditambahkan ke dalam susu formula ataupun ASI dapat mencegah terjadinya eksim pada bayi dan anak hingga usia 2 tahun.

Prebiotik merupakan komponen yang tidak dapat dicerna usus yang terdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran yang dapat ditambahkan ke dalam susu formula atau air susu ibu yang berfungsi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bakteri baik di dalam usus. Prebiotik berbeda dengan probiotik. Probiotik adalah bakteri baik yang biasa ditambahkan ke dalam yoghurt dan susu formula.

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah pemberian prebiotik pada susu formula atau ASI dapat mencegah terjadinya eksim pada seluruh anak atau hanya pada bayi dan anak yang memiliki risiko tinggi.

Source:

Osborn DA, Sinn JKH. Prebiotics in infants for prevention of allergy. Cochrane Database of Systematic Reviews 2013, Issue 3. Art. No.: CD006474. DOI: 10.1002/14651858.CD006474.pub3


*diambil dari doc. di KKI